Semalam Dirumah Matua

Mby Herdy Rahma

27 April 2014 2:35

CSH - Sebelumnya terimakasih ya min kalau bersedia muat cerita ku... Kejadian ini aku alami sekitar  9 tahun yang lalu. waktu itu aku,kakakku Mas Arman,dan beberapa saudara sepupu seperti Mas Tata dan Mbak Ani yang kakak-beradik serta Jaya,Wawan dan Didik yang juga tiga bersaudara,memutuskan untuk menginap dirumah nenek kami yg biasa dipanggil degan sebutan Matua.

Sebenarnya rumahku dan rumah sepupu2ku saling bergandengan degan rumah Matua,biasanya juga setiap malam kami tidur dirumah kami masing2,walau tanpa ortu (maklum rata2 mereka merantau).

Tapi tidak degan malam itu,karena kami ketakutan gara2 sorenya ada tetangga yang meninggal,maka malam harinya kami bertujuh bermalam dirumah Matua yang sudah ditinggal Bapak (kakekku biasa disapa) dipanggil Tuhan terlebih dulu.

Akhirnya Matua memasang beberapa tikar untuk kami semua tidur, kami bertujuh tidur diruang tamu yang bersebelahan degan 2 kamar tidur (kamar depan & tengah) dan 1 kamar tidur (belakang) bersebelahan degan dapur,rumah yang sangat sederhana memang,waktu itu jangankan WC,listrik pun belum ada,semua orang masih menggunakan "Damar" lampu berbahan dasar minyak tanah.

Matua tidur dikamar depan sendirian,singkatnya semua sudah tertidur kecuali aku,gak tau kenapa mataku susah diajak merem.aku gak tau jam berapa sekarang,yg pasti sudah larut tengah malam.lalu "tok...tok...tok" samar kudengar pintu ada yang mengetuk pelaaan banget...

tapi koq gak da yang manggil2 “minta dibukakan pintu ya?” tanyaku dalam hati,terus aku sedikit menengok ke arah Matua yg ada dikamar,tapi begitu mataku mengarah ke pintu depan,ada sebentuk sosok yang walaupun kurang jelas terlihat karena lampu yg temaram

tapi aku yakin kalau itu adalah...pocong.deg.jantungku berdebar.aku takut.lalu aku tengkurap berharap tu pocong segera pergi dan ternyata benar dia sudah gak ada lagi ditempat tadi dia berdiri,aku mengintip'y dari celah lenganku.kemudian "sreeeet...sreeet...sreeet" terdengar suara seperti seseorang menyeret tongkat besi berjalan melewati kaki2 kami,dan suara itu hilang begitu sampai dapur.

aku pikir ngapain Matua malam2 keluar kamar sambil bawa2 apaan lagi 'kan berisik udah tengah malam gini,mungkin dia haus atau mau buang air kecil pikir ku lagi.hah,lega juga Matua belum tidur atau mungkin dia kebangun,tapi belum sempat aku bergerak karena dari tadi cape' tengkurap terus,

aku terkejut mendengar suara dengkuran yang aku yakini itu suara Matua mendengkur, aku penasaran,kuangkat keplaku menengok dimana Matua tidur,dan...ternyata Matua masih tertidur degan pulasnya dengan posisi terlentang sambil ngorok dengan keras'y,haaaa???terusss yg...tadi...siapa???hiiiii makin takut aja

aku,tp heran knapa wktu suara org mnyeret besi itu lewat,koq suara dengkuran Matua gak kedengaran ya. makin gak berani aku mnggerakan badan,aku coba bangunin Mbak Ani yang tidur tepat disbelahku,pelan2,dia gak bangun juga.dan entah sudah jam berapa,tapi kayanya lamaaa banget pagi datang, belum juga aku tertidur,dan tiba2 di belakang pintu ruang tamu,dari arah dapur itu seperti ada orang menangis,

sebentar banget terus gak kedengaran lagi.dan gak lama dari itu terlihat bayangan sepasang kaki di horden pintu ruang tamu yg amat sangat transparant,bayangin ya sepasang kaki besar dan disalah satu kaki itu seprti ada seseorang yang lama2 semakin mendekat ke arah ku,aku melihatnya dari celah lenganku lagi,dan begitu hampir dekat makhluk itu terlihat membawa kepalanya disalah satu tangannya, haaaa kapalanya buntung...

demi Tuhan waktu itu aku gak berani gerak badan sampai adzan subuh terdengar aku masih tengkurap dan baru tertidur setelah Mertua bangun untuk sholat.

besoknya aku ceritain sama Mbak Ani,yg satu tahun lebih tua dari ku, awalnya dia gak percaya,tapi setelah dia bermimpi pada malam besoknya, katanya tadi malam dia mimpi dikejar pocong.

 lalu aku bilang,aku cerita bukan untuk menakut-nakuti Mbak,karena seyogyanya hantu/setan bahkan jin sekalipun gak akan bisa menyakiti kita,

dia hanya mngganggu dan menggoda manusia saja, ini kejadian 17 tahun yang lalu,tapi sampai sekrang aku masih ingat betul kejadiannya,aku gak mau lagi ngalamin hal kayak gini.amien. 

Terimakasih.

---

  Baca Juga Cerita Lainnya :

---

1. Mengenai Kematian

2. Hantu Anak Kecil Bernama Besty

3. Di Culik Wewe