CSH - diceritakan Yuki-onna akan
muncul pada saat salju turun,ia berwujud sebagai wanita tinggi yang cantik dan
anggun dengan rambut hitam panjang dan bibir berwarna biru.
Kulitnya terlihat putih pucat.
Terkadang ia muncul memakai kimono putih, tetapi ada juga cerita legenda
lainnya menggatakan dia tak memakai sehelai benangpun.
Meskipun kecantikannya yang
sangat mempesona, namun pandangan matanya bisa memancarkan ketakutan kepada
orang yang sedang menatapnya.
Dia selalu terbang melayang
dibalik salju, tidak meninggalkan jejak-jejak kaki (adapula beberapa cerita
mengatakan ia tidak memiliki kaki), dan dia bisa berubah menjadi seperti awan
kabut atau salju.
Sampai pada abad ke 18 Beberapa
legenda mengatakan Yuki-onna, adalah arwah dari
seseorang wanita yang tewas akibat terjebak badai salju
Yuki-onna selalu
digambarkan sebagai wanita yang tenang dan lembut, namun ia sangat tidak suka
terhadap orang yang menggodanya, ia pasti
akan langsung membunuh orang tersebut.
Yuki-onna sendiri
sering kali muncul jika melihat ada orang terjebak di badai salju, ia akan
berpura-pura untuk minta tolong, karena ia sangat cantik banyak orang yang
tertipu dan terlena oleh kecantikannya.
jika orang tersebut menggodanya
dan ingin berbuat jahat kepadanya maka ia akan menghembuskan napas esnya untuk
membuat tubuh orang tersebut menjadi biru membeku dan kaku.
tetapi jika orang tersebut
mempunyai niat baik dan tulus untuk menolong maka badai salju akan segera
berhenti dan tubuh Yuki-Onna akan berubah mencair.
Kisah Yuki-Onna (Wanita
Salju) Merupakan salah satu kisah hantu klasik di Jepang, yang sudah sering
diangkat dalam bentuk Opera, bahkan pernah dibuat dalam bentuk film klasik.
sangat jauh berbeda dengan Kisah
hantu modern yang selalu ditandai dengan adegan berdarah-darah, sedangkan kisah
hantu klasik lebih merupakan cerita yang yang diisi tokoh manusia dan hantu
yang melibatkan percintaan, kesedihan yang dalam dan tragedi.
Cerita dimulai dari dua orang
penebang kayu bernama Mosaku dan Minokichi yang
hidup di daerah provinsi Musashi (terletak di antara Tokyo
dan Saitama), Mosaku adalah seorang pria yang berada di usia
senja
sementara muridnya Minokichi adalah
seorang pemuda tegap berumur 18 tahun. Setiap hari mereka berangkat pagi-pagi
sekali ke sebuah hutan yang jaraknya 5 mil dari desa mereka.
Di antara desa mereka dan hutan
yang dituju ada sebuah sungai besar yang beraliran deras. Begitu derasnya arus
sungai tersebut sehingga tidak ada jembatan yang kuat menahan arus tersebut
(jembatan yang ada selalu rusak akibat terjangan arus deras).
Siapapun yang ingin menyebrangi
sungai harus melewatinya dengan bantuan kapal penyebrang kecil.
Suatu hari Mosaku dan Minokichi sedang
dalam perjalan pulang. Ketika itu cuaca begitu dingin dan mulai turun badai
salju. Saat sampai di di tepi sungai, mereka menemukan bahwa si pengayuh perahu
yang menyebrangkan mereka telah pulang ke rumah dan meninggalkan perahunya
karena cuaca buruk.
Sadar bahwa mereka tidak mungkin
menyebrangi sungai, mereka memutuskan bermalam di pondok sementara si pengayuh
perahu. Pondok itu benar-benar sederhana, hanya terdiri dari sebuah ruangan
tanpa jendela yang berisi dua buah Tatami, tanpa perabotan apapun.
Mosaku dan Minokichi yang
sudah lelah segera menutup pintu agar salju tidak masuk ke dalam pondok,lalu
kemudian beristirahat.
Mereka merasa cukup hangat dan
nyaman sehingga Mosaku yang lanjut usia tak lama berbaring
langsung tertidur pulas, sementara Minokichi yang masih muda
termenung mendeangar suara angin yang menderu yang disertai arus sungai yang
bertambah deras.
Badai tidak mereda dan udara
malah bertambah dingin, namun setelah bersusah payah akhirnya Minokichi tertidur
juga.
Entah telah berapa lama Minokichi tertidur,
tiba-tiba ia terbangun karena merasakan butir-butir salju yang lembut di
wajahnya. Ternyata pintu pondok yang mereka diami telah terbuka dengan paksa.
Minokichi melihat
seorang wanita dalam pondok, wanita yang putih seperti salju dan memancarkan
cahaya seperti salju (Yuki-Akari) sedang
membungkuk diatas Mosaku.
Ia tengah meniupkan nafasnya yang
dingin menyerupai asap putih kepada Mosaku. Minokichi benar-benar
terkejut dan ketakutan, ia ingin menjerit namun tak ada sebuah suara pun yang
keluar dari mulutnya.
saat itulah sang wanita misterius
itu beradu pandang dengannya, ia mendekatkan wajahnya pada Minokichi.
Dalam ketakutan yang amat sangat, Minokichi merasakan bahwa
wanita yang berada di hadapannya adalah seorang wanita yang amat cantik,
walaupun sorot matanya membuat tubuhnya gemetar dalam ketakutan.
Wanita itu terus menatap Minokichi dan
tiba-tiba tersenyum dan berkata, “aku ingin memperlakukanmu sama seperti orang
lain, tapi aku kasihan padamu.
Kau, masih muda, begitu
tampan, Minokichi. Aku tidak akan menyakitimu tapi jika kau
memberitahu siapapun termasuk ibumu tentang apa yang terjadi malam ini…
maka aku akan membunuhmu! Ingat
apa yang telah kukatakan ini.” Seusai wanita salju itu berkata, ia meninggalkan
Minokichi sendirian.
Minokichi sendiri Mengira bahwa
itu hanyalah mimpi, Minokichi segera bangun dan melihat keluar
namun ia tidak melihat siapapun atau apapun didekat situ. Sambil menutup pintu
ia bertanya-tanya dalam hati apakah bukan angin yang membuka pintu pondok tadi.
Lantas kemudian Ia
memanggil Mosaku namun tidak ada jawaban. Minokichi coba
mendekati Mosaku yang terlihat seperti tertidur lalu mengulurkan tangan
dan menyentuh Mosaku tanpa sengaja ia menyentuh wajah Mosaku,
dan ternyata wajahnya telah membeku. Mosaku telah meninggal.
Ketika fajar tiba, badai pun
berakhir dan si pengayuh perahu menemukan Minokichi yang tergeletak pingsan di
samping Mosaku yang telah meninggal.
Ia membawa keduanya menyebrang,
lalu menguburkan jenazah Mosaku. Sementara Minokichi dibawa
pulang kerumahnya. Setelah dirawat dan sembuh, Minokichi tidak
dapat langsung melupakan kejadian yang telah ia alami.
Ia dihantui oleh kematian Mosaku,
namun ia bersikeras untuk tidak menceritakan kejadian itu pada siapapun, karena
ia tidak ingin kehilangan nyawanya. Lama berselang, Minokichi baru
berani kembali pada pekerjaan sehari-harinya, menebang kayu, membelahnya
menjadi potongan-potongan kecil, lalu menjual kayu tersebut ke pasar dengan
bantuan ibunya.
Pada musim dingin tahun
berikutnya, Minokichi sedang berada dalam perjalanan pulang
melalui jalan setapak di hutan, saat itu ia berpapasan dengan seorang gadis
yang amat cantik, berkulit putih indah, yang hendak melalui jalan yang sama.
Minokichi pun
menyapa gadis itu dan tanpa disangka gadis itu menjawab dengan suara yang
menurut Minokichi adalah suara yang paling merdu didengarnya.
Mereka pun mulai berjalan bersama dan bercakap-cakap.
Si gadis menceritakan bahwa ia
bernama O-Yuki, ia telah kehilangan kedua orangtuanya, dan
untuk menyambung hidupnya ia akan pergi ke Yedo (Edo atau Tokyo)
untuk mencari kerabatnya agar dapat membantu mencarikannya pekerjaan sebagai
pelayan.
Entah apa yang dirasakan Minokichi,
namun rasanya gadis itu nampaknya makin cantik dimatanya. Minokichi pun
mulai merasa suka pada gadis itu, sehingga ia memberanikan diri untuk bertanya
apakah gadis itu sudah memiliki pasangan.
Gadis itu tertawa sambil
mengatakan bahwa ia belum memiliki pasangan atau kekasih. Ia pun balik bertanya
apakah Minokichi telah memiliki pasangan, dan Minokichi menjawab
bahwa ia pun belum memilikinya.
Setelah pernyataan ini maka kedua
muda-mudi ini tidak berbicara lagi sampai mereka tiba di desa tempat tinggal
Minokichi. Namun dalam hati masing-masing telah tumbuh rasa saling menyukai.
Maka Minokichi mengundang O-Yuki untuk
singgah dan beristirahat di rumahnya. O-Yuki ternyata bukan
hanya gadis cantik, namun juga berkelakuan baik. Ibu Minokichi pun tak
butuh waktu lama untuk menyukainya.
Sampai ia membujuk agar O-Yuki mau
menunda perjalanannya ke Yedo. Pada akhirnya O-Yuki tidak
pernah melanjutkan perjalanannya ke Yedo, melainkan menetap di desa
itu dan tinggal bersama Minokichi dan ibunya, sebagai istri
dan menantu.
Lima tahun kemudian ibu Minokichi meninggal, O-Yuki tetap
bersama-sama Minokichi, bahkan ia telah melahirkan 10 orang anak lelaki dan
perempuan bagi Minokichi. Semuanya tampan dan cantik, serta
memiliki kulit putih seindah ibunya.
Banyak penduduk desa yang
mengagumi O-Yuki. Kebanyakan petani tampak tua setelah melahirkan
anak, namun O-Yuki yang telah menjadi ibu 10 anak tetap
terlihat cantik. Secantik saat pertama kedatangannya di desa, mereka.
Suatu malam setelah anak-anak
tidur, O-Yuki menjahit dibantu dengan sebuah cahaya dari lampu
kertas. Minokichi yang sedang menatapnya, tiba-tiba
berkata, “Melihat kau menjahit dengan pantulan cahaya di wajahmu, aku teringat
suatu hal aneh yang terjadi saat aku masih berusia 18 tahun. Kala itu aku
melihat seorang wanita yang secantik dan seputih dirimu… dan ia memang mirip
denganmu… “
Tanpa menghentikan pekerjaannya, O-Yuki bertanya,
”ceritakanlah padaku, dimana kau bertemu dengannya?” lalu Minokichi mulai
bercerita tentang Mosaku dan pengalamannya di pondok pengayuh
perahu.
“Entah itu sebuah mimpi atau
bukan,tapi saat-saat itulah aku pernah melihat orang secantik engkau.
Tentu saja ia pasti bukan manusia
dan aku sangat takut padanya. Hingga sekarang pun aku tidak yakin apakah yang
aku lihat itu mimpi atau memang benar-benar seorang wanita salju.”
O-Yuki langsung
melemparkan jahitannya. Ia mendekati suaminya dan berseru, “itu adalah aku!
Bukankah aku telah mengatakan bahwa aku akan membunuhmu jika cerita itu pernah
keluar dari mulutmu.
Sekarang, demi anak-anak
kita…” O-Yuki tetap berteriak namun suaranya menjadi penuh
kesedihan, “jagalah anak-anak kita, karena jika kamu tidak melakukannya, maka
aku akan melakukan hal yang pernah dulu aku katakan padamu…”
Baca Juga Cerita Lainnya :
Belum Pernah Menang Dalam Bermain Poker Online ???
ReplyDeleteAtau Ingin Mendapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Modal Yang Sangat Minim???
Segera Daftarkan ID Anda di SmsQQ Yang MerupakanAgen Judi Online Terpercaya
Solusi Yang Tepat Hanya di www(.)SmsQQ(.)com
Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
- Tidak ada settingan apapun dalam permainannya 1000%
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor dan Tarik Dana akan di selesaikan dengan cepat,tepat dan akurat.Hanya memerlukan waktu 1-2 menit (Jika Tidak Ada Gangguan)
- Kebanjiran Bonus disetiap Harinya
- Bonus Turnover 0.3%-0.5%
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Customer Service bersedia melayani Anda Selama 24 jam dengan pelayanan yang begitu sopan dan ramah.
- Berkerja sama dengan 4 bank lokal : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
7 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Tunggu Apa Lagi Bosku ?