Kiriman Member : Mamet Riyadi
Kejadian ini aku alami 1 tahun yang lalu, saat itu aku masih duduk di kelas 1 SMK di daerah Badung, tepatnya berletak di jalan soekarno-hatta.
Pada saat itu aku masih berusia 16 tahun, masa puncaknya rasa ingin tahu/ penasaran pada hal baru.
Saat itu sekolahku melakukan kunjungan ke industri-industri besar di jakarta, dan setiap siswa/siswi wajib ikut.
Kebetulan akulah ketua murid di kelasku, jadi aku bertanggung jawab terhadap teman-temanku.
Dan sialnya aku harus datang jam 23.45 malam, karena kami berangkat dari Bandung ke jakarta pada pukul 02.00 pagi. Aku yang menjadi ketua murid harus mempersiapkan semua kelengkapan rombongan kami, dari surat izin siswa ,bus yang kami pakai, hingga absen kehadiran.
Singkat cerita, acara yang kami jalani lancar, dan kami sampai kembali ke sekolah pada pukul 01.15 pagi.
Banyak siswa dan siswi yang di jemput oleh orang tua mereka. Sedangkan aku harus jalan sedirian untuk pulang ke rumah. Meski pun rumahku tidak terlalu jauh dari sekolah tetap saja membuatku sedikit risih, bukan karena aku malas, tapi jalan menuju rumahku terkenal sudah sangat sepi apabila pukul 23.00 malam
Karena tidak ada pilihan lain akhirnya aku pulang dengan langkah yang agak di percepat, dan benar saja jalan menuju rumahku sangatlah sepi, dan hanya ada beberapa lampu yang menerangi jalan.
Suasan yang teramat sepi dan angin yang berhembus pelan membuatku berfikir negatif dan berkhayal sesuatu yang menyeramkan.
Saat aku melewati sebuah sekolah swasta yang baru 1 tahun di bangun, aku penasaran untuk melihat ke arah pintu gerbang yang terbuka. Di sana aku melihat sesorang yang sepertinya aku kenal,
Aku seperti melihat pak jaja (pak jaja adalah satpam sekolah itu sekaligus tetanggaku) orang yang kukira pak jaja kini berjalan menaiki tangga menuju lantai 2, karena penasaraan orang itu pak jaja atau bukan, aku memasuki sekolah itu dengan rasa yang tidak enak, langkah-langkahku seakan berat, namun rasa penasaranku mangalahkan kakiku, aku meneruskan langkahku. "Mang jaja... Mang!!" panggilku dari lantai 1...
Aku diam menunggu jawaban, dan tak ada jawaban dari pak jaja, karena aku tambah penasaran, aku memberanikan diri naik ke lantai 2, anak tangga demi anak tangga aku pijaki, hingga aku sampai di lantai 2, samar samar aku mencium sesuatu yang berbau amis, meski bau itu tidak terlalu jelas, aku tetap bisa mencium baunya, di lantai 2 hanya ada 4 ruangan kelas yang berjejer, dan hanya 3 yang lampunya menyala, "mang... Mang jaja!!!" panggilku lagi,,, "ya, ada apa?" Terdengar suara bapak-bapak yang aku kenal, suara pak jaja, "mang jaja dimana?" Tanyaku, namun tidak ada jawaban. Karena tidak di jawab aku berinisiatif untuk mencarinya sendiri, ruangan pertama kosong, dan hanya ada meja murid yang menghadap papan tulis, begitu juga ruangan kedua.
Setelah mengecek kedua ruangan tersebut, aku mencium lagi bau amis yang sempat aku cium tadi. Di ruang ketiga, aku sedikit ragu, namun tetap melanjutkan pencarianku, dari jendela ruang kelas yang berlapu redup, aku bisa melihat kursi-kusri yang lebih berantakan dari kedua ruangan sebelumnya, mataku terus meyusuri ruangan dari belakang ke depan kelas.
Tak di sangka ada sesosok mahluk yang aku tak tahu itu apa, berbandan hitam dari atas kepal hingga bawah sedang duduk di pojok paling depan menghadap papan tulis, "silahkan masuk!" Suara dari arah mahluk tersebut, suara itu menyerupai suara pak jaja, namun aku yakin itu bukanlah pa jaja,kemudian mahluk itu sedikit demi sedikit menoleh ke arahku, namun sebelum mahluk itu sempat melihat ke arahku, dengan cepat aku lari meunju lantai bawah dan langsung menuju pintu gerbang.
Aku berlari tanpa menoleh ke belakang,
Sempat terdengar seperti ada suara tawa dari sekolah itu. Di perjalanan sesuatu seperti mengikutiku dari arah kanan, bunyinya seperti orang berlari di atas rumput,
Sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamar dan berusaha untuk tidur,aku berusaha untuk melupakan kejadian yang baru saja aku alami.
Dua hari kemudian aku berangkat ke sekolah dengan rute jalan yang biasa aku lewati, di jalan aku tak sengaja melihat ke arah kaca sebuah warung dan iseng untuk bekaca sekilas, namun saat itu juga sekilas aku melihat sesosok mahluk yang waktu itu kulihat di sekolah baru itu ada di belakang ku. Aku kaget tak terkira, namun aku terus mencoba menenangkan diriku, aku coba yakinkan bahwa itu hanyalah ilusi yang di buat otakku sendiri.
Sesampainya di sekolah aku manyapa teman-teman seperti biasa, reaksi mereka pun seperti biasa, menjawab dengan sedikit bercanda, kecuali salah satu temanku (seorang indigo), ekspresinya sangat aneh, seperti kaget akan sesuatu, " aya naon bro?( Ada apa bro?)"Tanyaku, "bro, eta naon nu di tukangeun maneh?( Itu apa yang di belakan kamu?" balas temanku, aku sedikit kaget dan terfikir tentang mahluk yang baru saja aku lihat tadi.
Tanpa banyak bicara temanku langsung membawaku ke guruku " hayu ka pa asep( ayo ke pak asep )" jawabnya
(pa asep guru agamaku). Temanku menjelaskan apa yang terjadi pada pak asep
Setelah itu pa asep langsung membacakan do'a-do'a dan kemudian aku merasakan ada yang hangat di belakangku, seakan ada lilin yang terbakar di dekat punggungku, dan temanku memberi tahuku mahluk itu sudah pergi
"Geus leungit bro ( sudah hilang bro)" ujar temanku
"Alhamdulillah" ujarku
Kemudian temanku menjelaskan bahwa yang mengikutiku adalah mahluk halus yang bisa saja berbahaya.
Karena hal itu aku tak berani lagi masuk kedalam sekolah baru itu.
TAMAT
Kejadian ini aku alami 1 tahun yang lalu, saat itu aku masih duduk di kelas 1 SMK di daerah Badung, tepatnya berletak di jalan soekarno-hatta.
Pada saat itu aku masih berusia 16 tahun, masa puncaknya rasa ingin tahu/ penasaran pada hal baru.
Saat itu sekolahku melakukan kunjungan ke industri-industri besar di jakarta, dan setiap siswa/siswi wajib ikut.
Kebetulan akulah ketua murid di kelasku, jadi aku bertanggung jawab terhadap teman-temanku.
Dan sialnya aku harus datang jam 23.45 malam, karena kami berangkat dari Bandung ke jakarta pada pukul 02.00 pagi. Aku yang menjadi ketua murid harus mempersiapkan semua kelengkapan rombongan kami, dari surat izin siswa ,bus yang kami pakai, hingga absen kehadiran.
Singkat cerita, acara yang kami jalani lancar, dan kami sampai kembali ke sekolah pada pukul 01.15 pagi.
Banyak siswa dan siswi yang di jemput oleh orang tua mereka. Sedangkan aku harus jalan sedirian untuk pulang ke rumah. Meski pun rumahku tidak terlalu jauh dari sekolah tetap saja membuatku sedikit risih, bukan karena aku malas, tapi jalan menuju rumahku terkenal sudah sangat sepi apabila pukul 23.00 malam
Karena tidak ada pilihan lain akhirnya aku pulang dengan langkah yang agak di percepat, dan benar saja jalan menuju rumahku sangatlah sepi, dan hanya ada beberapa lampu yang menerangi jalan.
Suasan yang teramat sepi dan angin yang berhembus pelan membuatku berfikir negatif dan berkhayal sesuatu yang menyeramkan.
Saat aku melewati sebuah sekolah swasta yang baru 1 tahun di bangun, aku penasaran untuk melihat ke arah pintu gerbang yang terbuka. Di sana aku melihat sesorang yang sepertinya aku kenal,
Aku seperti melihat pak jaja (pak jaja adalah satpam sekolah itu sekaligus tetanggaku) orang yang kukira pak jaja kini berjalan menaiki tangga menuju lantai 2, karena penasaraan orang itu pak jaja atau bukan, aku memasuki sekolah itu dengan rasa yang tidak enak, langkah-langkahku seakan berat, namun rasa penasaranku mangalahkan kakiku, aku meneruskan langkahku. "Mang jaja... Mang!!" panggilku dari lantai 1...
Aku diam menunggu jawaban, dan tak ada jawaban dari pak jaja, karena aku tambah penasaran, aku memberanikan diri naik ke lantai 2, anak tangga demi anak tangga aku pijaki, hingga aku sampai di lantai 2, samar samar aku mencium sesuatu yang berbau amis, meski bau itu tidak terlalu jelas, aku tetap bisa mencium baunya, di lantai 2 hanya ada 4 ruangan kelas yang berjejer, dan hanya 3 yang lampunya menyala, "mang... Mang jaja!!!" panggilku lagi,,, "ya, ada apa?" Terdengar suara bapak-bapak yang aku kenal, suara pak jaja, "mang jaja dimana?" Tanyaku, namun tidak ada jawaban. Karena tidak di jawab aku berinisiatif untuk mencarinya sendiri, ruangan pertama kosong, dan hanya ada meja murid yang menghadap papan tulis, begitu juga ruangan kedua.
Setelah mengecek kedua ruangan tersebut, aku mencium lagi bau amis yang sempat aku cium tadi. Di ruang ketiga, aku sedikit ragu, namun tetap melanjutkan pencarianku, dari jendela ruang kelas yang berlapu redup, aku bisa melihat kursi-kusri yang lebih berantakan dari kedua ruangan sebelumnya, mataku terus meyusuri ruangan dari belakang ke depan kelas.
Tak di sangka ada sesosok mahluk yang aku tak tahu itu apa, berbandan hitam dari atas kepal hingga bawah sedang duduk di pojok paling depan menghadap papan tulis, "silahkan masuk!" Suara dari arah mahluk tersebut, suara itu menyerupai suara pak jaja, namun aku yakin itu bukanlah pa jaja,kemudian mahluk itu sedikit demi sedikit menoleh ke arahku, namun sebelum mahluk itu sempat melihat ke arahku, dengan cepat aku lari meunju lantai bawah dan langsung menuju pintu gerbang.
Aku berlari tanpa menoleh ke belakang,
Sempat terdengar seperti ada suara tawa dari sekolah itu. Di perjalanan sesuatu seperti mengikutiku dari arah kanan, bunyinya seperti orang berlari di atas rumput,
Sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamar dan berusaha untuk tidur,aku berusaha untuk melupakan kejadian yang baru saja aku alami.
Dua hari kemudian aku berangkat ke sekolah dengan rute jalan yang biasa aku lewati, di jalan aku tak sengaja melihat ke arah kaca sebuah warung dan iseng untuk bekaca sekilas, namun saat itu juga sekilas aku melihat sesosok mahluk yang waktu itu kulihat di sekolah baru itu ada di belakang ku. Aku kaget tak terkira, namun aku terus mencoba menenangkan diriku, aku coba yakinkan bahwa itu hanyalah ilusi yang di buat otakku sendiri.
Sesampainya di sekolah aku manyapa teman-teman seperti biasa, reaksi mereka pun seperti biasa, menjawab dengan sedikit bercanda, kecuali salah satu temanku (seorang indigo), ekspresinya sangat aneh, seperti kaget akan sesuatu, " aya naon bro?( Ada apa bro?)"Tanyaku, "bro, eta naon nu di tukangeun maneh?( Itu apa yang di belakan kamu?" balas temanku, aku sedikit kaget dan terfikir tentang mahluk yang baru saja aku lihat tadi.
Tanpa banyak bicara temanku langsung membawaku ke guruku " hayu ka pa asep( ayo ke pak asep )" jawabnya
(pa asep guru agamaku). Temanku menjelaskan apa yang terjadi pada pak asep
Setelah itu pa asep langsung membacakan do'a-do'a dan kemudian aku merasakan ada yang hangat di belakangku, seakan ada lilin yang terbakar di dekat punggungku, dan temanku memberi tahuku mahluk itu sudah pergi
"Geus leungit bro ( sudah hilang bro)" ujar temanku
"Alhamdulillah" ujarku
Kemudian temanku menjelaskan bahwa yang mengikutiku adalah mahluk halus yang bisa saja berbahaya.
Karena hal itu aku tak berani lagi masuk kedalam sekolah baru itu.
TAMAT
Belum Pernah Menang Dalam Bermain Poker Online ???
ReplyDeleteAtau Ingin Mendapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Modal Yang Sangat Minim???
Segera Daftarkan ID Anda di SmsQQ Yang MerupakanAgen Judi Online Terpercaya
Solusi Yang Tepat Hanya di www(.)SmsQQ(.)com
Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
- Tidak ada settingan apapun dalam permainannya 1000%
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor dan Tarik Dana akan di selesaikan dengan cepat,tepat dan akurat.Hanya memerlukan waktu 1-2 menit (Jika Tidak Ada Gangguan)
- Kebanjiran Bonus disetiap Harinya
- Bonus Turnover 0.3%-0.5%
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Customer Service bersedia melayani Anda Selama 24 jam dengan pelayanan yang begitu sopan dan ramah.
- Berkerja sama dengan 4 bank lokal : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
7 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Tunggu Apa Lagi Bosku ?